Mari bergabung dengan kami Edieducation dalam kegiatan Privat CAT (Computer Assisted Test) CPNS dan PPPK
Senin, 30 Desember 2019
Kamis, 19 Desember 2019
Senin, 16 Desember 2019
Silabus Teknologi Pendidikan PAI
SILABUS
Mata Kuliah : Teknologi Pendidikan PAI
Kode
Mata Kuliah : MKB PAI 506
Komponen : MKB (Mata kuliah Keahlian Berkarya)
Program Studi/Jur : Pendidikan Agama
Islam/Tarbiyah
Semester : Ganjil (V/Lima)
Bobot : 2 SKS
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. H. Mukhtar, M.Pd.
Dosen
Asisten : Muhammad Nuzli, S.Pd.I.
A. Standar
Kompetensi
Mahasiswa memiliki wawasan dan
pemahaman tentang Teknologi Pendidikan sebagai konsep, teori dan aplikasinya
pada Pendidikan Agama Islam baik pada tingkat satuan pendidikan dasar maupun menengah.
B. Kegiatan
Perkuliahan
TAMU
KE
|
Kompetensi
Dasar
|
Pokok
Bahasan
|
Kegiatan
Belajar
|
Alokasi
Waktu
|
Ketera-ngan
|
1
|
Mahasiswa
memahami sistem kontrak mata kuliah
|
Orientasi
Kontrak Mata Kuliah
|
o
Presentasi Dosen
o
Diskusi kelas
o
Apresiasi dosen
|
100
Manit
|
Dosen
|
2
|
Mahasiswa
memahami definisi teknologi pendidikan
|
Definisi
(Definition) Teknologi Pendidikan
|
o
Presentasi Dosen
o
Diskusi kelas
o
Apresiasi dosen
|
100
Menit
|
Dosen
|
3
|
Mahasiswa
memahami fasilitas belajar/pembelajaran (facilitating learning) Teknologi
Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan Agama Islam
|
Fasilitas
belajar/pembelajaran (facilitating learning) Teknologi Pendidikan dan
Penerapannya pada Pendidikan Agama Islam
|
o
Presentasi kelompok
o
Diskusi kelas
o
Apresiasi dosen
|
100 Menit
|
Kelompok
I
|
4
|
Mahasiswa
Memahami Peningkatan Kinerja (Improving Performance) Teknologi
Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan Agama Islam
|
Peningkatan
Kinerja (Improving Performance) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam
|
o
Presentasi kelompok
o
Diskusi kelas
o
Apresiasi dosen
|
100 Menit
|
Kelompok
II
|
5
|
Mahasiswa
memahami menciptakan (Creating) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya
pada Pendidikan Agama Islam
|
Menciptakan
(Creating) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan Agama
Islam
|
o
Presentasi kelompok
o
Diskusi kelas
o
Apresiasi dosen
|
100 Menit
|
Kelompok
III
|
6
|
Mahasiswa
memahami penggunaan (Using) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada
Pendidikan Agama Islam
|
Menggunakan/Memanfaatkan (Using) Teknologi Pendidikan dan
Penerapannya pada Pendidikan Agama Islam
|
o
Presentasi kelompok
o
Diskusi kelas
o
Apresiasi dosen
|
100 Menit
|
Kelompok
IV
|
7
|
Mahasiswa
memahami pengelolaan (managing)
Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan Agama Islam
|
Pengelolaan (managing) Teknologi Pendidikan dan
Penerapannya pada Pendidikan Agama Islam
|
o
Presentasi kelompok
o
Diskusi kelas
o
Apresiasi dosen
|
100 Menit
|
Kelompok
V
|
8
|
Ujian
Tengah Semester
|
Ujian
Tulisan
|
100 Menit
|
Dosen
|
|
9
|
Mahasiswa
memahami proses (Processes) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada
Pendidikan Agama Islam
|
Proses
(Processes) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan
Agama Islam
|
o
Presentasi kelompok
o
Diskusi kelas
o
Apresiasi dosen
|
100 Menit
|
Kelompok
VI
|
10
|
Mahasiswa
memahami Sumber (Resources) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada
Pendidikan Agama Islam
|
Sumber
(Resources) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan
Agama Islam
|
o
Presentasi kelompok
o
Diskusi kelas
o
Praktikum
o
Apresiasi dosen
|
100 Menit
|
Kelompok
VII
|
11
|
Mahasiswa
memahami Nilai-nilai (Values) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya
pada Pendidikan Agama Islam
|
Nilai-nilai
(Values) Teknologi Pendidikan dan Penerapannya pada Pendidikan Agama
Islam
|
o
Presentasi kelompok
o
Diskusi kelas
o
Apresiasi dosen
|
100 Menit
|
Kelompok
VIII
|
12
|
Mahasiswa
memahami produksi pembelajaran berbasis microsoft powerpoint pada PAI dan
memanfaatkannya dalam pembelajaran
|
Produksi
pembelajaran berbasis microsoft powerpoint pada PAI dan memanfaatkannya dalam
pembelajaran
|
o
Presentasi kelompok
o
Diskusi kelas
o
Praktikum
o
Apresiasi dosen
|
100
Menit
|
Kelompok
IX
|
13
|
Mahasiswa
menyelesaikan tugas mandiri produksi pembelajaran berbasis microsoft
powerpoint pada PAI
|
Bimbingan
bersama tugas mandiri produksi pembelajaran berbasis microsoft powerpoint
pada Pendidikan Agama Islam
|
Praktikum
|
100
Menit
|
Dosen
|
14
|
Mahasiswa
memahami produksi pembelajaran berbasis blogger pada Pendidikan Agama Islam
dan pemanfaatannya
|
Produksi
pembelajaran berbasis blogger pada PAI dan memanfaatkannya dalam pembelajaran
|
o
Presentasi kelompok
o
Diskusi kelas
o
Praktikum
o
Apresiasi dosen
|
100
Menit
|
Kelompok
X
|
15
|
Mahasiswa
menyelesaikan tugas mandiri produksi pembelajaran berbasis blogger pada Pendidikan
Agama Islam
|
Bimbingan
bersama tugas mandiri produksi pembelajaran berbasis blogger pada Pendidikan
Agama Islam
|
Praktikum
|
100
Menit
|
Dosen
|
C. Evaluasi
Perkuliahan
Nilai keberhasilan akan diukur melalui aktivitas proses dan kualitas hasil kerja yang ditampilkan, dengan
catatan:
1. Mahasiswa yang kehadirannya kurang dari 75% dari keseluruhan frekuensi perkuliahan tidak diperkenankan
mengikuti ujian akhir semester, dan dengan sendirinya dianggap gagal.
2. Penilaian proses diukur dengan:
a. Kualitas dan
intensitas pertanyaan (keaktivan) dan
jawaban/tanggapan/komentar/mengkritisi/memberikan sanggahan,
dan sebagainya.
b. Akurasi
penyelesaian tugas individu/kelompok dan presentase di kelas
(ketepatan waktu dan kualitas hasil
kerja).
3. Penilaian hasil diukur
sebagai berikut:
a. Kualitas
makalah yang disajikan di kelas
b. Kuliatas
tugas yang diproduksi
c. Kualitas hasil Ujian Tengah Semester
d. Kualiatas hasil Ujian Akhir Semester
4. Sportivitas, kejujuran, kesabaran/keuletan, serta kemampuan menuturkan
ide/gagasan/pertanyaan/jawaban (baik
lisan maupun tulisan) sesuai kaidah
berbahasa lndonesia yang baik dan benar
menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam
pengukuran kemajuan belajar
mahasiswa.
Penilaian dalam mata kuliah ini dapat
dipersentasikan sebagai berikut:
1. Partisipasi : 20%
2. Presentasi
Diskusi : 20%
3. Tugas Mandiri : 20%
4. Ujian Tengah
Semester : 20%
5. Ujian Akhir
Semester : 20%
D. Referensi
1.
Molenda, M. & Januszewski A. 2008.Educational
Technology: A Definition with Commentary. Francis: Taylor & Francis
Group, LLC
2.
Seels, Berbara B., dan Richey, Rita C. 1994. Instructional Technology: The Defenition and Domain of
the field. Diterjemahkan
Dewi Salma Prawiradilaga, Rapheal Raharjo dan Yusufhadi Miarso. Jakarta:
UNJ
3.
Rahman Syed Mahbubur. 2008. Multimedia
Technologies: Concepts, Metodologies, Tools, and Applications. Amerika: IGI
Global
4. Mishra S.,
& Sharma RC. 2005. Interactive Multimedia in Education and Training.
Amerika: Idea Group Inc.
5.
Miarso, Yusufhadi. 2005. Menyemai Benih
Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
6.
Nasution, S. 2008. Teknologi Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara
7.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2007. Teknologi
Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
8.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran,
Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
9.
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
10.
Asyhar, Rayandra. 2010. Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran. Jakarta:
Gaung Persada Press
11.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat
Bahan Ajar Inovatif. Jogyakarta: Diva Press
12.
Dan sumber lain yang relevan
Selasa, 03 Desember 2019
MEDIA VISUAL NON-PROYEKSI DAN PROYEKSI PEMBELAJARAN
MEDIA VISUAL NON-PROYEKSI
DAN PROYEKSI PEMBELAJARAN
Mata Kuliah
Manajemen Sumber-Sumber Belajar
Oleh Kelompok 3:
MUHAMMAD NUZLI
ZARGAWI
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses pembelajaran. Sehingga para guru dituntut agar mampu menggunakan
alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, yang tidak menutup kemungkinan
bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Guru
sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien meskipun
sederhana dan bersahaja, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Di samping untuk mencapai tujuan pembelajaran
guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media. Salah
satu diantaranya adalah dalam membuat media visual non proyeksi, sebagaimana
yang dikemukakan oleh Rayandra bahwa “media visual non-proyeksi merupakan jenis
media yang sering digunakan dalam pembelajaran”[1].
Kemudian guru juga dituntut untuk dapat menggunakan
alat-alat yang tersedia di sekolah, untuk itu guru harus memiliki pengetahuan
dan pemahaman tentang media pembelajaran. Alat-alat yang tersedia di sekolah
antaranya merupakan proyeksi pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam tulisan yang
singkat ini akan dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan “Media Visual
Non-Proyeksi dan Proyeksi Pembelajaran”.
B.
Pokok Permasalahan
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, yang menjadi
pokok permasalahannya adalah sebagai berikut:
- 1. Bagaimanakah media visual non proyeksi?
- 2. Bagaimana media proyeksi pembelajaran?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini tentulah tidak terlepas dari pokok
permasalahan yang diajukan, berdasarkan hal tersebut maka yang menjadi tujuan
penulisan ini adalah:
- Untuk memahami tentang media visual non-proyeksi,
- Untuk memahami tentang media proyeksi pembelajaran.
BAB II
Media Non-Proyeksi
dan Proyeksi Pembelajaran
A.
Media Visual Non-Proyeksi
- 1. Pengertian
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang
secara harpiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’[2].
Sementara media visual merupakan jenis media yang digunakan hanya mengandalkan
indra penglihatan mata, sehingga belajar yang diterima peserta didik sangat
tergantung kepada kemampuan penglihatan[3].
Secara garis besar, unsur-unsur yang terdapat pada media visual itu terdiri
dari garis, bentuk, warna, arsitektur.
Sementara itu media
visual non proyeksi dapat menterjemahkan ide yang abstrak
menjadi lebih yang realistik.
Memungkinkan pembelajaran berpindah dari tingkatan simbol-simbol verbal menuju
tingkatan yang lebih nyata berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale. Media visual non proyeksi mudah digunakan
karena tidak memerlukan banyak kelengkapan, relatif tidak mahal. Media visual non-proyeksi
dapat
pula digunakan dalam berbagai tingkatan pendidikan dan dalam berbagai disiplin
ilmu.
- 2. Jenis
Adapun jenis-jenis media visaul non-proyeksi sebagaimana
dikemukakan oleh Rayandra diantaranya adalah gambar diam (termasuk gambar
sketsa, diagram, charta, grafik, poster dan kartun.[4]
a.
Gambar
Gambar merupakan hasil fotografi atau lukisan yang
menggambarkan orang, tempat dan benda dalam berbagai variasi. Gambar secara
garis besar dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sketsa, lukisan dan foto.
1)
Sketsa
Sketsa bisa disebut juga gambar garis (stick figure)
yakni gambar sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian pokoksuatu objek
tanpa detail[5].
Sebagai contoh sketsa dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Contoh Gambar Sketsa
2)
Lukisan
Lukisan adalah gambar hasil representasi simbolis dan
artistik seseorang tentang suatu obyek atau situasi. Lukisan merupakan jenis
media yang relatif mudah dibuat oleh para pendidik dengan menggunakan peralatan
sederhana[6]
sebagai contoh gambar lukisan sebagai berikut:
Contoh Gambar Lukisan
3)
Foto
Foto adalah hasil pemotretan atau fotografi[7].
Sebagai contoh gambar foto sebagai berikut:
Contoh Gambar foto
Beberapa kelebihan media foto sebagaimana dikemukakan
oleh Arief yaitu:
1)
Sifatnya konkret, gambar/foto lebih realistis menunjukkan
pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata,
2)
Gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu,
3)
Gambar media/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
kita,
4)
Foto dapat memperjelas suatu masalah,
5)
Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan,
tanpa mempergunakan peralatan khusus.[8]
Sementara itu Arief juga mengemukakan kelemahan dari
media foto adalah:
1)
Gambar/foto hanya menenkankan persepsi indera mata,
2)
Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif
untuk kegiatan pembelajaran,
3)
Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar[9].
b.
Grafik
Grafik adalah gambar yang sederhana yang banyak sedikitnya
merupakan penggambaran data kuantitatif yang akurat dalam bentuk yang menarik
dan mudah dimengerti[10].
Senada dengan hal tersebut Arief mengemukakan bahwa grafik adalah gambar
sederhana yang menggunakan titik-titik, garis atau gambar[11].
Ada empat jenis/macam grafik yakni:
1)
Grafik garis (line graphs),
2)
Grafik batang(bargraphs),
3)
Grafik lingkaran (circle atau pie graphs),
4)
Grafik gambar(pictorial graphs)
Sebagai contohnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Contoh Grafik Garis,
Grafik Batang, Grafik Lingkaran, dan Grafik Gambar
c.
Poster
Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas,
menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat[12].
Dalam budaya poster visual dikombinasikan dari gambar, garis, warna, dan kata-kata
poster memegang peranan dalam menarik perhatian orang yang melihat pesan
singkat, biasanya salah satu yang meyakinkan[13].
Sebagai contohnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Contoh Poster
d.
Kartun
Kartun (garis –garis gambar yang jelas dari suatu bentuk
nyata orang atau kejadian), mungkin bentuk visual yang paling populer dan mudah
diketahui. Hal itu semua bisa muncul dalam cetakan yang bermacam-macam di media
surat kabar, text book, dan rangkaian dari cerita gambar di komik yang
bertujuan awalnya untuk menampilkan bentuk gambar untuk membuat kepentingan
orang banyak atau politik. Banyolan dan sindiran menyertai pada kemampuan si
kartunis.
Kartun sangat mudah dan cepat dibaca dan diminati
anak-anak dan juga orang dewasa. Kebanyakan isinya tentang kebijaksanaan
prilaku. Anda sering menggunakannya untuk membuat atau mengulangkan penekanan
tujuan perintah. Apresiasi dan penterjemahan, bisa tergantung pada pengalaman
dan pemahaman (penafsiran) dari si penafsir. Yakinkan karikatur gambar yang anda
gunakan untuk tujuan instruksi dalam pengalaman dan jajaran intelektual siswa[14].
Untuk lebih jelasnya berikut contoh gambar kartun:
Contoh Gambar Kartun
B.
Media Visual Proyeksi
Pembelajaran
Media visual proyeksi adalah media-media visual yang bisa
diproyeksi. Media-media visual proyeksi merupakan media-media yang menampilkan
obyek lebih besar dari aslinya pada layar proyeksi[15].
Dalam kajian akan dikemukakan media visual proyeksi
pembelajaran, antaranya adalah dokumen kamera, kamera digital, slide, overhead
projector (OHP), gambar digital, gambar digital proyeksi.
1.
Dokumen Kamera (Photo Hasil Kamera)
Dokumentasi hasil kamera adalah sebuah hasil photo kamera
video yang dicopy, menggambar dokumen secara tajam dan menyeluruh seperti
grafik dan objek kecil. Gambar dapat diproyeksikan ke dalam sebuah layar lebar
di dalam ruangan atau dapat juga disiarkan melalui jarak yang jauh melalui
televisi. Pembicara bisa berada di tempat yang dekat dari panggung gambar
(layar) dan dapat memanipulasi material atau tulisan, seperti yang diinginkan
dalam OHP, dibalik cahaya anda dapat menunjukkan transparansi atau slide. Beberapa
dokumen hasil rekaman dapat digandakan dalam unit-unit yang portable dan dapat
dipindahkan ke dalam ruang kelas. Dihubungkan antara rekaman kamera ke monitor
televisi atau proyektor digital (CD/VCD) dalam kelas untuk pertunjukkan. Guna
memberi makna kepada siswa-siswa dan akan memiliki sebuah kesamaan pandangan
dari beberapa objek yang ditayangkan, atau mendapat pemahaman yang sama dari
aktifitas simulasi tanpa harus banyak uraian yang tidak perlu.[16]
Di dalam pemanfaatan dokumen camera terdapat kelebihan
dan keterbatasan yang dimilikinya, yaitu:
a.
Kelebihan:
1)
Tidak menghendaki pembuatan,
2)
Setiap pelajar memiliki pemahaman yang sama, mendorong pemahaman kelompok siswa untuk
bekerja.
b.
Keterbatasan:
1)
Membutuhkan perangkat keras,
2)
Membutuhkan monitor (penangkap gambar) dan
proyektor,
3)
Membutuhkan penataan dan pemahaman pencahayaan
untuk memperoleh gambar yang bagus.[17]
2.
Kamera Digital
Kamera
digital dapat dihubungkan langsung ke sebuah komputer untuk melihat hasil
gambar. Dapat juga gambar lain dari komputer secara langsung dihubungkan ke
dalam hardisk komputer atau sebuah flash memory card yang terdapat di sisi kamera.
Dalam smart card berfungsi sebagai gudang peyimpanan dengan kemampuan menyimpan
yang diukur dengan megabyte. Smart card dapat menyimpan ratusan gambar dengan
jumlah ratusan buah dalam satu memori card.
Gambar-gambar ini dapat digunakan dalam berbagai carayang
dapat dihubungkan ke komputer untuk menunjukkan gambar ke monitor. Dapat pula
dari komputer dihubungkan ke
panel LCD. Disamping itu gambar sangat mudah dipindahkan kedalam jenis file
yang lain.
Keunggulan camera digital dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a.
Hasil gambar digital. Kelebihan utama kamera digital terletak pada
kemampuanya dalam pengembangannya dalam pengaturan dan penambahan berbagai
tampilan sesuai kebutuhan. Hal mana tidak ditemukan pada kamera tradisional.
b.
Kapasitas penyimpanan luas. Kamera digital dapat menyimpan hasil
pengambilan gambar dalam jumlah yang besar, sampai ratusan sudut pengambilan
dengan kualitas gambar yang prima.
c.
Kemampuan Zoom. Kamera
digital memiliki kemampuan mengambil gambar objek yang berjarak jauh, dengan
kemampuan teknologi zoom yang dimiliki gambar dapat di close-up.
d.
Mudah Penggunaanya. Kamera digital sangat mudah dioperasikan
penggunaanya. Remaja dapat mengambil gambar dengan kamera digital.
Selain kelebihan, camera digital juga memiliki kelemahan,
seperti:
a.
Relatif mahal. Pembelian kamera digital lebih mahal, tetapi
tidak memerlukan tambahan pengeluaran untuk pembelian film seperti kamera
tradisional.
b.
Mudah Pecah. Kamera digital dapat lebih mudah pecah dan
rawan benturan, oleh karenanya harus secara hati-hati dalam pemakaiannya.[18]
3.
Slide
Istilah
slide ditujukan untuk format kecil dari transparansi foto grafik yang dibingkai
secara individual untuk satu slide pada satu waktu. Ukuran standar slide 5x5 cm
(2x2 inci) termasuk dengan bingkai slide. Ketika slide 35 mm dan jenis populer
lainnya dari film slide dikirim melalui proses itu dibingkai dengan cara 2x2
inc bingkainya. Keaktualan dari gambar sangat tergantung dari jenis film dan
kamera.[19]
Adapun keunggulan
dari slide adalah sebagai berikut
a.
Berurut
b.
Slide bisa disusun kedalam berbagai ukuran, ini
sangat fleksibel penggunaannya dari film strip atau jenis urutan tertutup
lainnya.
c.
Kamera otomatis
d.
Sebagai perlengkapan kelanjutan photografi yang
mudah dan memperhalus, banyak pengguna amatir dapat memproduksi sendiri slide
dengan kualitas yang bagus. Menunjukkan kontrol otomatis, mudah memfokus, dan
film warna dengan kecepatan tinggi dapat memberikan kontribusi dalam tren ini.
Photografer amatir sekarang dapat memperoleh kualitas warna slide yang bermutu
tinggi.
e.
Proyektor otomatis
f.
Kumpulan fasilitas slide pada proyektor masa
kini dilengkapi dengan wadah tempat slide dilengkapi dengan pemutar kecepatan
yang dapat diatur. Banyak proyektor yang juga dilengkapi dengan kemudahan
pengaturan slide dengan remote kontrol, yang dioperasikan sesuai kebutuhan dari
depan kelas melalui kabel yang dihubungkan ke proyektor.
g.
Membangun koleksi
h.
Terdapat kemudahan yang menyeluruh penggunaan
slide dengan mengumpulkan koleksi slide secara tetap untuk kegunaan
pembelajaran. Guru dan pembantu instruktur sebaiknya mengumpulkan dan mendata
koleksi atau melengkapi slide yang belum ada serta menyimpannya pada pusat
sumber belajar.
i.
Pembelajaran individual
j.
Guru dapat menggabungkan slide ke dalam program
pembelajaran individualnya. Dapat juga dikembangkan untuk kebutuhan
pembelajaran kelompok dasar dan kelompok sedang inovasi. Inovasi terbaru dari
perangkat keras pembuatan slide dapat dilakukan untuk kelompok kecil dan
pembelajaran independen[20].
Sementara
keterbatasan slide adalah
a.
Disorganisasi
b.
Oleh karena slide digunakan oleh kelompok-kelompok
individual, akan sangat mudah terjadi ketidakteraturan. Bila mana mereka
menyimpannya dalam nampan, jika terjadi kehilangan kunci slide dapat keluar
dari jalur.
c.
Macet
d.
Bingkai slide yang terdapat dalam nampan,
terbuat dari plastik dan kaca dengan ketebalan yang berbeda-beda. Standart yang
kurang sama dapat menimbulkan kemacetan slide ketika dioperasikan.
e.
Mudah rusak
f.
Slide sangat mudah berdebu dan rentan tersentuh
tangan, perawatan dan penanganan yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan
yang permanen.
4.
overhead projector (OHP),
Ciri
utama OHP adalah alat yang sederhana. Hal yang mendasar dari OHP adalah sebuah
kotak dengan ruang tempat penghasil cahaya yang di atasnya terdapat permukaan
datar tempat meletakkan transparansi. Cahaya berasal dari sumber lampu yang
berada di dalam kotak yang berada sebuah jenis cermin khusus yang berfungsi
untuk memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya, di atasnya terdapat
lensa berukuran antara 8 sampai dengan 10 inc. Sebuah lensa dan bingkai sistem
pencerminan terdapat di sebelah atas box OHP memancarkan cahaya sebesar 90 kali
perbandingan dan menyorot gambar ke belakang sisi bahu kanan presenter. Jenis
proyektor ini cahaya menyinar keluar melewati transparansi adalah pendukung
proses pemantulan bayangan ke layar.
Adapun Keunggulan
OHP adalah:
a.
Kejelasan.
b.
Sistem pencahayaan dan lampu yang efisien dapat
dilakukan oleh OHP sebagai menangkap gambar, dapat juga digunakan pada ruangan
dengan cahaya yang normal.
c.
Kontak pandang.
d.
Dapat dioperasikan dari depan ruangan ketika di
depan audien, secara langsung mengikuti dan mendorong kontak mata langsung dari
presenter.
e.
Mudah penggunaan dan pengoperasiannya.
f.
Banyak jenis danmodelnya.
g.
Dapat memanipulasi objek gambar dengan warna
dan menambah catatan.
h.
Tersedia berbagai material yang dapat digunakan
untuk OHP
i.
Dapat menyiapkan sendiri transparansi sesuai
kebutuhan
j.
Berdampak pada sikap.
k.
Pada penggunaan OHP memiliki dampak yang
positif dalam perubahan sikap dalam pertemuan bisnis. Dalam sebuah studi yang
dilakukan oleh Wharton Applied Research Center 1981 berkesimpulan:
1)
Lebih banyak individu yang mengambil keputusan
untuk bertindak sebagai presenter dengan memakai OHP bila dibandingkan dengan
tidak memakai OHP.
2)
Presenter yang menggunakan OHP nampak lebih
siap, lebih profesional, lebih kredibel dan lebih menarik.
3)
Kelompok presenter pengguna OHP lebih kelihatan
mencapai kesepakatan dalam keputusan group dari pada yang tidak memakai OHP.
Selain keunggulan OHP juga memiliki keterbatasan, yaitu:
a.
Tidak Terprogram
b.
Keefektifan OHP pada presentasi adalah
ketergantungan menyeluruh pada presenter. OHP tidak dapat memprogram tampilan visual
secara mandiri.
c.
Tidak dapat mengajar sendiri
d.
OHP tidak dapat melakukan pembelajaran sendiri.
OHP dirancang untuk kelompok audiens yang besar. Tentunya pelajar secara
individu akan dapat melihat pada transparansi dengan memperhatikan dari cahaya,
kecuali itu susunan suara tidak terdapat dalam bahagian ini. Material biasanya
tidak dapat melakukan pembelajaran sendiri.
e.
Membutuhkan proses produksi.
f.
Hasil cetakan dan material lainnya seperti
ilustrasi majalah tidak dapat diproyeksikan langsung, begitu juga dengan hasil
shoting kamera. Untuk menggunakan OHP, bahan tersebut harus dibuat terlebih
dahulu dalam bentuk transparansi.
g.
Pengaruh kunci dari OHP
h.
Distorsi gambar dapat tersebar luas dengan OHP
dengan sistim proyeksi. Proyektor biasanya tergantung dari fasilitas yang
ditulis oleh guru dalam transparansi.[21]
5.
Gambar Digital
Gambar digital sangat mungkin dibentuk dan ditunjukkan kepada siswa melalui
komputer, monitor televisi atau proyektor. Sumber penyimpanan media gambar
digital diantaranya:
a.
CD-ROM (Compact Disc-Read Only Memory)
Memiliki
kapasitas penyimpanan suara dalam jumlah yang besar dalam menyimpan teks dan
gambar. CD-ROM adalah tempat dengan kegunaan menyimpan data yang berbentuk
padat yang berbentuk tipis dan ringan dengan hanya berdiameter 12 cm. Sebuah
media penyimpanan data bersifat optik yang menggunakan kumparan sinar leser
sangat kecil untuk membaca ulang informasi yang ada di disket. CD-ROM berfungsi
hanya untuk membaca, tidak dapat digunakan untuk merubah atau memodifikasi yang
ada dalam disket. Siswa dapat terdorong dan terbantu untuk membuat tugas
portofolio dalam CD-ROM. Karena kapasitas penyimpanan dan kemudahan untuk
memperoleh informasi, membuat CD-ROM sangat mudah sebagai tempat penyimpanan
informasi. Disket CD-ROM dapat menyimpam jenis informasi digital termasuk teks,
grafik, fotografi, animasi, dan audio sangat populer di sekolah, pusat pustaka
media.
b.
Photo CD
Photo
compact disc menggunakan teknologi digital untuk menyimpan gambar foto. Dari
kamera biasa dapat dikembangkan ke dalam CD. Guru dapat menunjukkan hasil foto
dalam foto CD menggunakan pemutar foto CD khusus dalam televisi atau
menggunakan komputer.
c.
DVD-ROM (Digital Video Disc-Read Only Memory)
DVD-ROM
hampir sama dengan CD-ROM juga berfungsi untuk format penyimpanan data tetapi
memiliki kapasitas penyimpanan lebih besar. DVD-ROM adalah media ideal untuk
teks, gambar visual, anemasi, memutar video dan memformat audio dengan
kemampuan penyimpanan yang luas. DVD-ROM digunakan pada awal pembelajaran untuk
memperoleh kesan pendidikan. Dewasa ini bagaimanapun kemampuan DVD-ROM dalam
penyimpanan data yang baik/handal.
Keunggulan
gambar digital adalah:
a.
Dapat dipilih secara acak
b.
Gambar digital yang tersimpan dalam disc dapat
dipilih secara acak dengan kecepatan tinggi sampai 54.000 gambar dalam
perbedaan waktu satu menit untuk memilih dari videodisc.
c.
Tahan lama
d.
Disc sangat tahan sentuhan jari secara langsung
akan mempengaruhi kualitas gambar proyektor seperti slide dan film strip.
e.
Kualitas gambar tinggi
f.
Kualitas gambar digital lebih baik dari gambar
hasil photo dalam slide dan tidak layu dimakan waktu seperti gambar photograpi.
g.
Portable
h.
Mudah dibaca kemana dengan memasukkan ke dalam
pembungkusnya.
i.
Mengurangi ruang penyimpanan
j.
Untuk menyimpan 67.580 slide dapat menampung
54.000 gambar masih dapat tertampung dalam1 CD.
Kelemahan
gambar digital adalah
a.
Mahal dalam proses produksian pembuatan.
b.
Gambar digital dalam bentuk piringan komersial
mahal dalam pemakaian dan pembuatan. Kamera digital dan bingkainya pembuatan
visual secara individual, tapi perlengkapan ini lebih mahal dari peralatan
photograpi dan mungkin bagi keuangan sekolah.
c.
Membutuhkan CD-DVD player dan proyektor
d.
Sama seperti slide, pantulan gambar digital
memerlukan sebuah proyektor. Bagaimanapun perbandingan slide proyektor,
peralatan digital cenderung lebih kompleks, lebih mahal dan lebih sulit dalam
penggunaannya.
e.
Format menjadi usang
f.
Bentuk format laser disc pergeserannya sangat
cepat sekali oleh CD-ROM dan DVD. Oleh karenanya perlu penambahan judul baru
untuk penyesuaian.[22]
6.
Gambar Digital Proyeksi
Gambar
digital dapat ditunjukkan dengan menggunakan monitor komputer pribadi. Untuk
penggunaan gambar sasaran kelompok, dapat menggunakan monitor televisi
yanglebih besar, panel LCD dengan overhead proyektor.
Gambar
didital proyeksi dirancang untuk penggunaan presentasi dengan perangkat lunak
grafis, LCD (Liquit Crystal Display) menghasilkan gambar dari layar komputer.
Cara kerja elektroniknya hampir sama dengan overhead transparansi. Sebuah
saklar layar LCD dihubungkan ke dalam satu unit komputer. Dari sini gambar
ditransformasikan ke dalam ruang pemroses data dengan intensitas yang tinggi.
Sinar overhead proyektor dipancarkan melalui layar LCD. Gambar hasil proyeksi
dapat dilihat melalui panel LCD.
Proyektor
LCD memiliki perbedaan dalam unit pengoprasian dengan overhead proyektor. LCD
proyektor gambar yang akan dipancarkan dapat berasal dari komputer, vedio
player atau siaran televisi. Power point merupakan salah satu program yang
sangat populer digunakan, karena mudah penggunaannya dan memiliki kekayaan warna.
Keunggulannya adalah:
a.
Pilihan Gambar.
Keunggulan
utama dari gambar digital proyeksi adalah kemampuan menampilkan gejala sesuatu
kedalam monitor komputer.
b.
Memiliki kapasitas yang luas dan besar.
Komputer
dapat menyimpan hampir tidak terbatas gambar visual, pengguna hanya tinggal
memanggil gambar yang dimaksud dengan menekan tombol tertentu.
c.
Interaktif.
Kapasitas
yang luas dan kemudahan untuk menambah atau menyusun kembali gambar,
menyebabkan alat ini sangat interaktif.
Keterbatasannya adalah
a.
Ruangan yang redup.
LCD akan
berfungsi baik bila cahaya dalam ruangan tersebut lebih redup dari cahaya yang
dihasilkan oleh LCD.
b.
Keterbacaan
Resulusi
yang rendah dari LCD sangat cocok untuk ukuran kelompok kecil dan menengah.
Guna kepentingan kelompok yang lebih besar, maka harus diubah format dan
besaran yang akan diproyeksikan.
c.
Mahal.
Media
ini relatif mahal bila dibandingkan dengan media lainnya. Disamping itu,
pengoprasian alat ini juga relatif rumit. Sehingga dibutuhkan keterampilan
tertentu untuk penggunaanya.
Dalam penggunakan atau memilih media proyeksi maupun non
proyeksi yang akan digunakan dalam pembelajaran, ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan, yaitu :
a.
Kesesuaian dengan tujuan instrucsional.
b.
Ketersediaan media ditempat tersebut.
c.
Kemampuan human resourches dalam
mengoprasionalkan media.
d.
Kemampuan/kesanggupan lembaga dalam menyediakan
media yang dibutuhkan.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2002)
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan. (Jakarta:
Rajawali Press, 2009) h. 30
http://unesa.info/tep/media/isi.php?autor=rudi, diakses 13 Desember 2010
jam 23.00
Rayandra Azyhar, Kreatif Pengembangan Media
Pembelajaran. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010)
Rudi Susilana dan Cepi Riana, Media Pembelajaran.
(Bandung: CV Wacana Prima, 2008)
[1] Rayandra Azyhar, Kreatif
Pengembangan Media Pembelajaran. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010) h. 63
[14] http://unesa.info/tep/media/isi.php?autor=rudi
Langganan:
Postingan (Atom)
Kasih sayang
https://soundcloud.com/user-998203906/editing-audio_b
-
9 Nilai Michael Molenda Indiana University Rhonda Robinson Northern Illinois University Pengantar Teknologi pendidikan adalah...
-
MEDIA VISUAL NON-PROYEKSI DAN PROYEKSI PEMBELAJARAN Mata Kuliah Manajemen Sumber-Sumber Belajar Oleh Kelompok 3: ...
-
7 Proses Robert Maribe Cabang dan Christa Harrelson Deissler The University of Georgia Pengantar Teknologi pendidikan adalah st...